Yayasan Pendidikan Binaul Haq

Yayasan ini telah dirintis sejak tahun 2003. Saat itu Bapak Suseno ( pendiri yayasan ) tinggal di kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang kota Bekasi. Melihat kondisi masyarakat terutama anak-anak sekolah yang tinggal di kelurahan cikiwul yang sangat terbatas ( fasilitas belajar ) dan jauh dari sekolah membuat Suseno ingin mendirikan lembaga pendidikan yang dapat membantu belajar mereka. Keterbatasan sarana dan prasarana tidak menyurutkan semangat Suseno beserta istri untuk membantu masyarakat dalam bidang pendidikan yang kebetulan keduanya berprofesi sebagai guru.Awal dibuka pendaftaran muridnya mencapai 85 anak dan semuanya gratis. Tempat belajar mereka di emperan rumah. Mereka belajar 2x dalam seminggu dan dibuatkan jadwal khusus sehingga kedatangan mereka tidak bentrok. Siswa terdiri dari kelas 1 sampai kelas VI SD. Mata pelajaran yang diajarkan adalah calistung ( baca, tulis dan berhitung ) dan semua pelajaran sekolah dasar.

Anak-anak Bantar Gebang khususnya kelurahan Cikiwul memang butuh perhatian serius mengenai pendidikan.Mereka sangat ketinggalan dalam pelajaran maupun teknologi. Banyak diantara mereka belum mengenal komputer.Konsep pelajaran misalnya Bahasa Indonesia dan matematika sangat menyedihkan. Banyak diantara mereka belum bisa membaca dan berhitung. Bagaimana untuk mata pelajaran bahasa Inggris, ??? jawabanya pasti bisa ditebak ….!

Tanggung jawab pendidikan bukan hanya guru saja. namun pendidikan adalah tanggungjawab oleh semua elemen masyarakat. Orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah memiliki kewajiban yang sama dalam mengembangkan pendidikan anaka-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Tahun 2004, jumlah murid bertambah banyak. Emperan rumah sudah tidak mungkin lagi untuk menampung anak-anak untuk belajar.kondisi demikian, membuat pak suseno berpokir keras untuk memdirikan sebuah bangunan yang terpisah dari rumah. Akhirnya Allah mengabulkan doanya. Tanah disamping rumah milik masyarakat dijual dengan luas 500 meter. Tanah tersebut dibeli dengan cara dicicil. Ditanah itulah sekarang berdiri bangunan sederhana untuk belajar anak-anak masyarakat Cikiwul dan sekitarnya. Saat ini jumlah anak didik mencapai 200 anak. Mereka belajar gratis terutama untuk anak yang berstatus yatim, piatu, yatim piatu dan dhuafa. Jumlah pengajar 5 orang dan semua tidak digaji. Para guru hanya mendapat transport sekedar pengganti bensin. Mereka sepakat untuk infaq ilmu dengan satu motto ” kalau bukan kita siapa lagi …. “